Lebih dari sekadar platform bermain, cloud gaming juga telah menggalang komunitas yang lebih kuat melalui fitur kolaborasi on-line dan interaksi sosial yang mudah diakses. Nvidia GRID adalah kreasi terbaru dari Nvidia yang menargetkan pada cloud gaming secara khusus. PlayStation Plus menjadi solusi bagi pemain yang ingin memainkan recreation PlayStation di PC by way of streaming. Meski punya paket lebih terjangkau yaitu Essential, direkomendasikan untuk berlangganan paket Premium yang memang lebih mahal, namun dilengkapi dengan lebih banyak fitur.
Logitech Dan Tencent Video Games Bermitra Untuk Buat Perangkat Genggam Cloud Gaming
Sebelum menutup artikel ini, penulis menyimpulkan masa depan dari cloud gaming masih belum jelas mau mengarah ke mana. Apakah memang akan fokus untuk menyediakan sport dalam jumlah terbatas, atau akan makin berkembang di kemudian hari, yang tentunya sama sekali tidak bisa penulis prediksi. Tim Stuart, CFO Microsoft Gaming, membahas prospek serupa dalam wawancara dengan Wells Fargo TMT Summit bulan lalu.
Multitasking Jadi Lebih Mudah Dengan Fitur Live Multitask Huawei Mate X6
Xbox® Cloud Gaming yang dirilis pada tahun 2019 adalah tanggapan Microsoft untuk PlayStation Now, dan merupakan fitur dari Xbox® Game Pass. Dengan Xbox Cloud Gaming, Anda dapat bermain di berbagai perangkat, bahkan seluler. Pustakanya menawarkan lebih dari 270 sport, berfitur kompatibilitas ke belakang dengan pustaka sport Xbox® sebelumnya. Xbox® Game Pass secara luar biasa memiliki 25 juta pelanggan, menjadikannya model bisnis panutan bagi banyak layanan lainnya. Selain empat alasan mengapa cloud gaming kurang disukai gamer sudah barang tentu mereka tidak memiliki hak, atau kepemilikan atas sport tersebut. Di mana mereka baru bisa mengakses sport bila telah membayar untuk durasi yang telah ditentukan oleh penyedia layanan tempat mereka langganan.
Namun, dengan kemajuan teknologi baru dan peningkatan kecepatan web, layanan ini muncul kembali dalam beberapa tahun terakhir dan kini sedang mengejar ketertinggalannya demi mewujudkan ambisi layanannya. Bukan teknologi baru, cloud gaming masih kalah populer dari platform PC dan konsol. Ini terbukti dengan tumbangnya Google Stadia yang awalnya digadang-gadang menjadi masa depan industri recreation. Sementara itu, platform cloud gaming lainnya seperti NVIDIA GeForce Now kini juga tidak begitu populer, khususnya di Indonesia. Selain tidak memiliki koneksi yang bagus, minat gamer di Indonesia biasanya akan langsung sirna saat mendengar adanya biaya untuk menikmati semua kemudahan cloud gaming. Sudahlah koneksi yang cepat membutuhkan biaya yang tidak murah, malah ditambah biaya langganan yang tak murah pula meski tertarik mencoba.
Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana menggunakan keyboard dapat membawa pengalaman bermain game Anda di cloud ke stage berikutnya. Dari kontrol yang ditingkatkan hingga presisi yang ditingkatkan, bersiaplah untuk meningkatkan penguasaan Anda saat kami memandu Anda melalui langkah-langkah menggunakan keyboard dengan Xbox Cloud Gaming. Bergabunglah bersama kami saat kami mempelajari integrasi tanpa batas, opsi penyesuaian tanpa akhir, dan keuntungan terobosan yang menanti Anda. Jika Anda siap merevolusi pengalaman bermain recreation dan menunjukkan kehebatan bermain sport Anda, artikel ini wajib dibaca. Lebih dari 1,400 recreation dari berbagai style tersedia di Utomik, salah satu layanan cloud gaming terbaru.
Bicara gaming di zaman sekarang, rasanya belum lengkap kalau tidak memasukkan topik seputar esports. Sampai saat ini, kompetisi esports dianggap menjadi salah satu alat marketing yang unik dalam industri sport. Tambah lagi, kebanyakan sport yang populer belakangan juga sifatnya multiplayer, kompetitif, dan butuh respon serba cepat. Langkah keduanya serupa seperti yang dilakukan oleh Nvidia dan LG dalam menghadirkan produk LG TV di awal tahun ini. Dengan menjejalkan GeForcer Now sebagai bagian dari fiturnya, person dapat mengakses deretan judul sport di Steam dan Epic Game Store melalui TV Pintar tersebut.
Pasalnya, cloud gaming ini dapat diakses melalui hampir semua perangkat asalkan ada sambungan web yang memadai. Ini tentu berbeda dengan konsol game yang pasti memerlukan hardware untuk bisa menjalankannya. Istilah ini mungkin terasa asing, tapi jangan salah kira bahwa ini adalah bermain game di atas awan. Istilah cloud gaming ini sebenarnya digunakan untuk menjelaskan cara baru bermain recreation, yaitu dengan streaming konten sport dari komputer server ke komputer pengguna. Itulah teknologi, berkat teknologi banyak hal jadi dimungkinkan, bahkan memunculkan suatu jenis produk baru yang tidak terpikirkan atau terasa asing sebelumnya.
Cloud gaming, di mana recreation di-host di server jarak jauh dan dialirkan ke pengguna melalui internet, adalah bagian besar dari strategi Microsoft. Tujuannya adalah untuk menarik gamer ke ekosistem Microsoft melalui berbagai perangkat yang berbeda. Ini semua bertujuan untuk memberikan pengalaman bermain yang lebih mulus dan realistis bagi para pemain.
Keterbatasan kompatibilitas juga membuat pengguna enggan beralih dari perangkat konsol dan PC. Dalam membangun ekosistem cloud gaming-nya, Microsoft turut menggaet Samsung sebagai rekan kolaborasi. Keduanya akan memproduksi sebuah televisi pintar yang telah dilengkapi akses ke layanan streaming recreation dari Xbox. User bahkan tidak perlu memberi perangkat tambahan untuk dapat memainkan judul recreation secara online, cukup mengubah fungsi TV sebagai konsol.
Beberapa produk smart TV itu memiliki kabel ethernet yang membuat koneksi menjadi lebih stabil bila dibandingkan dengan bermain by way of wi-fi. Di lain hal, kamu bisa mengecek kecepatan dan kestabilan koneksi di aplikasi Xbox Cloud Gaming demi memperlihatkan apakah koneksi web kamu cocok untuk bermain di aplikasi tersebut atau tidak. Ini telah mendorong peningkatan dalam model bisnis berlangganan, menggeser pola penjualan tradisional sport.